Jumat, 17 April 2009

Tips mempersiapkan diri menghadapi UN 2008/2009

'Waktu' adalah dimensi yg tidak dapat diulang. Juga tidak dapat dihentikan. Menjalani sekolah mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA, selalu selaras dgn dimensi 'waktu'. Seharusnyalah, upaya belajar yg selaras dgn waktu, meningkatkan kompetensi secara eksponensial. Adalah ekspektasi yg wajar kalau seorang siswa kelas XII atau kelas 3 SMA 'mengira' dirinya sudah cukup mendapat 'pasokan' ilmu selama belajar 3 tahun di SMA. Namun itu semua belumlah cukup. Melalui Ujian Nasional, akumulasi kompetensi siswa di jenjang terakhir SMA akan diuji. Namun kini ada 'trend psikologis' yg baru 'muncul' sejak diberlakukannya UN (Ujian Nasional) sebagai penentu kelulusan siswa. Trend yg baru itu adalah timbulnya gejala kecemasan/anxiety dan ketegangan/nervous pada siswa yang disebabkan oleh rasa takut tidak lulus UN. Beberapa sekolah bahkan mengadakan SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique), yaitu semacam pelatihan melibatkan siswa dan orangtua agar lebih siap menghadapi UN dan juga menggelar acara doa bersama yg melibatkan pejabat. Memang ini merupakan upaya yg baik, namun menurut Lucia RM Royanto, seorang psikolog pendidikan dari Universitas Indonesia, sekolah memang harus membantu siswa agar siap menghadapi UN, namun jangan berlebihan. UN selayaknya dijalani secara alami sebagai bagian dari proses pendidikan. Dan faktanya yang terjadi saat ini adalah siswa merasa semakin tegang/nervous. Padahal seharusnya minggu-minggu terakhir siswa dibuat rileks secara mental sehingga percaya diri dalam mengikuti ujian. Akibat dari kecemasan dan nervous, banyak siswa yang mencoba mencari jalan pintas, demi 'kelulusan'nya. Antara lain, mencari bocoran soal di internet ataupun mendatangi 'orang pintar' yang 'dikiranya' dapat menolongnya dari keputusan lulus dan tidak lulus ini. Melihat kondisi tersebut, melalui tulisan ini saya ingin memberikan sedikit tips persiapan UN untuk memanfaatkan sisa waktu 2 hari sebelum UN. Dengan harapan, siswa akan lebih tenang dan tahu apa yang harus dilakukan di sisa waktu yg sempit ini. Tipsnya adalah : 1. Ini saatnya fokus pada UN. Jadi, hentikan perhatian pada segala sesuatu yg berhubungan dgn 'online' seperti chatting, browsing dll. 2. Stop mencari bocoran soal. Untuk informasi, soal UN bersifat 'sangat rahasia'. Peluang untuk soal UN 'berserakan di internet adalah nol persen. 3. Stop aktivitas fisik yg menguras tenaga dan perasaan atau berpotensi menyebabkan kecelakaan. Futsal, basket, bepergian keluar kota, nonton film yg mempengaruhi psikis juga main game, adalah contoh kegiatan yg sudah waktunya dicoret dari daftar kegiatan harian. 4. Makan teratur dengan menu sehat dan bersih. 5. Hindari begadang. Sekali-sekali tidak ada salahnya kita ikuti nasehat dari Bang Rhoma Irama... 6. Siapkan logistik pribadi untuk UN. Dua buah pensil 2B, rautan yang cukup tajam, penghapus pensil yang baru dan bersih, ballpoint, tissue untuk yang telapak tangannya berkeringat dan berpotensi mengotori LJUN (Lembar Jawaban UN) serta alas tebal, sebagai antisipasi jika mendapat jatah meja yang permukaannya bergelombang/berlubang. 7. Siapkan mental 'perang total'. Jaga agar semangat tetap di atas 80% meski hati merasa sangat 'galau dan merana'. 8. Belajar tapi jangan sampai membuat 'dahi berkerut' lupa mandi lupa makan lupa diri. Belajar sesuai kisi-kisi dari guru maksimal 2 jam. Setelah itu disarankan bersantai dalam rumah agar rileks. Ingat, saat kita merasa rileks tanpa beban, kemampuan otak besar mengolah informasi dan menganalisa soal akan meningkat 2 kali lipat dibandingkan dengan jika kita merasa cemas dan tegang. 9. Sarapan pagi sebelum berangkat UN. 10. Minta doa restu orang tua. 11. Berdoa. 12. Pada saat mengerjakan soal jangan pernah berpikir untuk menjawab soal dgn formasi jawaban tertentu, misalnya jika 3 jawaban sebelumnya A, B, dan C, berarti jawaban berikutnya D. Ingat, jawaban soal yang terkomputerisasi tidak memiliki preferensi pola-pola tertentu seperti ini. Dan tips ke 13 adalah, jika sudah berusaha secara maksimal, berdoa sungguh-sungguh, maka yang dapat dilakukan adalah menunggu dan menerima hasilnya dgn berlapang dada. (Semoga semua siswa kelas XII SMU Tegalombo TP 2008/2009 lulus UN TP.2008/2009. Amien)

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda