Niet Belangrijk (Ga Penting)
Menurut teori kuantum Erwin Schrodinger yg saya baca, ketika alam semesta dihadapkan pada pilihan-pilihan tingkat dasar, ia mengambil keputusan secara acak. Keputusan tidak akan dibuat sampai seseorang menyaksikan apa yg sedang terjadi. Ada 2 alam semesta, keduanya nyata tapi kita hanya mengalami salah satunya. Jadi, alam, tampaknya bekerja sesuai aturan kasino. Kata Einstein : "saya tidak percaya Tuhan main dadu dengan semesta". Tapi percobaan membuktikan bhwa kredo itu keliru. Kenyataan menunjukkan bahwa semesta berlaku apa adanya. Apa yang ada saat ini adalah akibat suatu perbuatan dari masa sebelumnya, bukan suatu 'kebetulan' belaka. Berkaitan dgn hal tersebut, dalam rangka Earth Day atau Hari Bumi, tanggal 22 April 2009, maka selayaknyalah kita manusia tidak menyerahkan 'nasib' bumi pada aturan kasino, dengan 2 peluang : lestari atau hancur. Membiarkan alam begitu saja sama dengan memberikan peluang 'hancur' padanya. Campur tangan manusia dalam pemeliharaan bumi dapat 'memperbesar' peluang bumi untuk menuju 'kelestarian'. Mengapa demikiam? Karena manusia bisa dan punya daya untuk menyelamatkan bumi. Ecoside/pemusnahan lingkungan, pemanasan dan pendinginan global, eksploitasi alam tanpa kendali, itu semua bukan 'akibat' tapi lebih merupakan 'kumpulan gejala'/simptom dari sikap tidak peduli manusia terhadap bumi tua ini. Bumi dibiarkan menempuh nasibnya sendiri dan peluang menuju kehancuran menjadi besar. Fakta menunjukkan, entropi atau ukuran jumlah kekacauan dalam alam semesta telah meningkat secara eksponensial sejak manusia menasbihkan diri sebagai 'penguasa bumi'. Perubahan iklim dari biasa menjadi 'aneh dan tidak biasa' bisa menjadi indikator adanya akselerasi positif bagi entropi. Lalu, apa yang bisa kita lakukan sekarang? Sederhana saja. Lakukan dari apa yang melekat pada diri sendiri. Mengurangi konsumsi makanan berbasis hewan, atau mengubah 'mode' dari carnivora sejati menjadi herbivora, termasuk satu langkah 'kecil tapi cerdas dalam memperkecil kerusakan lingkungan. Contoh lain : hemat air, hemat listrik, hemat kertas, hemat energi, menanam satu pohon dalam rentang waktu tertentu, memanfaatkan limbah, mendaur ulang kertas, mendaur ulang plastik dan logam serta hidup bersahaja di alam ini. Mengubah kebiasaan tentu sulit. Namun, akan lebih sulit lagi jika alam dan bumi ini hancur atau binasa.. Jangan ada kata-kata 'NIET BELANGRIJK' untuk memelihara dan melestarikan lingkungan, agar anak cucu kita kelak masih bisa menikmati keteraturan alam semesta sebagaimana kita semua saat ini.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda